Iman Kepada Qodo dan Qodar

Iman Kepada Qodo dan Qodar

Iman Kepada Qodo dan Qodar
Kamis, 09 September 2021

Arti Qada dan Qadar

Qada menurut bahasa  yaitu ketentuan, ketetapan, hukum dan memutuskan sesuatu perkara dengan ucapan atau perbuatan. Pengertian qada menurut istilah adalah ketetapan atau ketentuan Allah sejak zaman azali (sebelum adanya alam ini) yang belum diketahui oleh makhluk dan belum terlaksana.

Qadar menurut bahasa adalah berarti kepastian, peraturan, ukuran, dan kuasa mengerjakan sesuatu. Pengertian qadar menurut istilah adalah perwujudan ketetapan (qada) terhadap sesuatu yang berkenaan dengan makhluk-Nya yang telah ditentukan dan telah terlaksana.

Firman Allah dalam Al Qur an surat Al Furqan ayat 2 dan surat Al Hadid ayat 22 :

  وَخَلَقَ كُلَّ شَيْءٍ فَقَدَّرَه تَقْدِيْرًا

Artinya : "Dan Dia menciptakan segala sesuatu lalu menetapkan ukuran – ukurannya dengan tepat." (QS. Al Furqan :2)

  مَااَصَابَ مِنْ مُّصِيْبَةٍ فِي اْلاَرْضِ وَلاَفِي اَنْفُسِكُمْ اِلاَّ فِيْ كِتبٍ مِّنْ قَبْلِ اَنْ نَّبْرَاَهَا

Artinya : "Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semuanya tertulis dalam kitab (lauh mahfuz) sebelum Kami mewujudkannya." (QS. Al Hadid : 22)

 إِنَّا كُلَّ شَيۡءٍ خَلَقۡنَٰهُ بِقَدَرٖ ٤٩

Artinya: "Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran." (QS. Al-Qomar:49)

 

Dengan demikian, berdasarkan arti qada dan qadar, iman kepada qada dan qadar berarti meyakini dengan sepenuh hati bahwa segala yang ada di dunia ini terjadi menurut kekuasaan dan kehendak Allah Swt. dan sesuai aturan yang dicipta-Nya.

Jika pemahaman terhadap rukun iman yang keenam ini tidak hati-hati, tidak disertai ilmu yang benar, hal tersebut dapat menjerumuskan manusia kepada pola pikir dan sikap hidup yang salah. Bisa jadi akan salah akan memahami kata taqdir. Mereka bisa beranggapan bahwa segala nasib manusia, telah ditetapkan secara pasti oleh Allah swt. Sehingga akan hidup bermalas-malasan dan hanya berpangku tangan.

Oleh karena itu, kita perlu memahami arti qada dan qadar menurut ayat-ayat Al-Qur' an.

Takdir adalah pengetahuan Allah tentang segala sesuatu, termasuk segala sesuatu yang hendak Dia ciptakan atau segala sesuatu yang akan Dia jadikan pada seluruh makhluk, seluruh alam, seluruh kejadian dan segala sesuatu, serta ketentuan mengenai hal itu dan penulisannya pada Lauh Mahfuzh (papan yang terpelihara) dan takdir merupakan rahasia Allah yang tidak bisa diketahui oleh malaikat terdekat maupun nabi yang diutus.

Semua yang ada di alam ini telah diatur oleh Allah swt. Dan menurut ukuran atau aturan yang dikehendaki-Nya. Aturan atau ukuran yang diciptakan oleh Allah Swt untuk mengatur alam semesta ini disebut sunnatullah.Di dalam peraturan tersebut ada hubungan sebab akibat. Setelah memahami ayat-ayat Al-Qur'an di atas, dapat diambil pengertian iman kepada taqdir. 

Beriman kepada taqdir berarti meyakini dengan sepenuh hati bahwa segala yang ada di dunia ini terjadi menurut kekuasaan dan kehendak Allah Swt. yang di dalamnya ada hubungan sebab akibat.

 

Kewajiban Beriman kepada Qada dan Qadar

Setiap umat Islam wajib beriman kepada qada dan qadar Allah swt. Pengingkaran terhadap adanya qada dan qadar berarti kafir. Rasulullah saw bersabda yang artinya :

“ Tidaklah beriman seseorang sebelum ia beriman kepada qada dan qadar yang baik maupun yang buruk. Dan tidaklah ia beriman sebelum mengetahui bahwa sesungguhnya apa saja yang sudah dipastikan akan menimpanya tentu tidak akan meleset darinya. Dan sesungguhnya apa saja yang dipastikan meleset dari dirinya pasti tidak akan menimpanya.”  (HR. At Tirmizi dari Jabir)

Hadis di atas menjelaskan bahwa pengakuan iman seseorang tidak diterima Allah apabila :

1.    Tidak beriman kepada qada dan qadar (taqdir) Allah.

2.    Belum meyakini bahwa segala yang dikehendaki Allah (baik tertimpa sesuatu maupun terhindar dari sesuatu) pasti itulah yang terjadi.

Taqdir ada dua macam yaitu: taqdir mubram dan mu’allaq .

a.        Taqdir Mubram

 Taqdir mubram adalah taqdir yang tidak dapat berubah karena kemauan atau usaha manusia. Contohnya adalah soal kapan ajal manusia datang, jika ajal seseorang telah tiba, maka dia tidak mungkin dapat manundanya. Contoh lainnya adalah nasib manusia, lahir, terjadinya kiamat, dan lain-lain.

وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٞۖ فَإِذَا جَآءَ أَجَلُهُمۡ لَا يَسۡتَأۡخِرُونَ سَاعَةٗ وَلَا يَسۡتَقۡدِمُونَ ٣٤

Artinya: Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya (QS.Al-Araf:34)

b.        Taqdir Mu’allaq

Taqdir mu’allaq adalah taqdir yang dapat berubah karena adanya usaha yang dilakukan manusia. Contohnya keadaan manusia semula miskin menjadi kecukupan karena usahanya, semula belum tahu menjadi tahu karena berusaha untuk belajar, dan semula sakit menjadi sehat karena berusaha untuk berobat.

...   إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوۡمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُواْ مَا بِأَنفُسِهِمۡۗ ...

Artinya:Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. ... (QS.Ar-Ra’d:11)

 

perilaku yang mencerminkan keimanan terhadap qada dan qadar

Adapun perilaku yang mencerminkan keimanan terhadap qada dan qadar antara lain :

1.        Melatih diri sendiri untuk pandai – pandai mensyukuri nikmat Allah.

2.        Mendidik diri untuk ikhlas menerima kenyataan hidup dengan hati sabar dan tabah.

3.        Cukup  tenang dalam hidup ini, tidak mudah terpengaruh lingkungan.

4.       Berusaha untuk dapat mengendalikan diri (tidak bersikap sombong) saat berhasil usahanya. 

5.        Melatih diri untuk sabar dan tabah apabila usahanya belum berhasil seperti yang  diharapkan.

6.        Senantiasa berprasangka baik kepada Allah swt ketika menghadapi kesulitan hidup.

7.        Selalu meyakini bahwa semua yang dialami manusia (baik yang menyenangkan maupun menyusahkan) adalah ujian dari Allah swt.

8.        dll.

 

Ciri-ciri perilaku orang yang beriman kepada qadha qadar Allah adalah :

1.      Bersikap Tawadlu’ kepada Kebesaran Allah swt

Allah swt berfirman dalam surat Al Kahfi ayat 7 :

اِنَّا جَعَلْنَا مَا عَلَى اْلاَرْضِ زِيْنَةً لَّهَا لِنَبْلُوَهُمْ اَيُّهُمْ اَحْسَنُ عَمَلاً

Artinya : Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang ada di bumi sebagai perhiasan baginya, untuk Kami menguji mereka, siapakah di antaranya yang terbaik perbuatannya. (QS. Al Kahfi : 7)

2.      Tabah Hati dalam menghadapi Musibah

3.   Ridha terhadap Takdir :

      a.      Ridha terhadap ketaatan, merupakan sesuatu yang diperintahkan.

     b.      Ridha terhadap musibah, merupakan sesuatu yang diperintahkan, baik bersifat anjuran maupun kewajiban.

     c.      Ridha untuk menjauhi kekufuran, kefasikan dan kemaksiatan.

4.   Banyak bersyukur dan bersabar

5.   Jauh dari sifat sombong dan putus asa

6.   Memupuk sifat optimis dan giat bekerja

7.      Berani qanaah (rela menerima kenyataan hidup yang dialami dengan ikhlas).

8.      Berani menghadapi persoalan hidup karena yakin semuanya yang dialami ujian dari Allah swt.

9.      Memiliki keberanian dalam berjuang menegakkan Islam karena yakin bahwa hidup dan    mati ada pada kuasa Allah swt.

10.  Memiliki jiwa yang tenang, tidak mudah terpengaruh oleh lingkungan yang kurang baik.

 

Manfaat iman kepada qodo dan qodar diantaranya adalah:

1.   Menenangkan jiwa. Seseorang yang beriman kepada qada dan qadar akan mendapatkan ketenangan jiwa. Hal ini dikarenakan ia merasa senang dan menerima dengan ikhlas atas semua ketentuan Allah Swt.

2.   Senantiasa bersikap sabar dan syukur. Apabila mendapat nikmat maka ia akan bersyukur kepada Allah Swt. 

3.   Menumbuhkan sifat optimis. Seseorang yang beriman kepada qada dan qadar akan memiliki sifat optimis. 

4.   Menjauhkan diri dari sifat sombong Seseorang yang beriman kepada qada dan qadar apabila memperoleh keberhasilan ia menganggap semua itu adalah karunia Allah Swt. 

 

Iman Kepada Qodo dan Qodar
4/ 5
Oleh