Derajat Taqwa Dalam Puasa Ramadhan

Derajat Taqwa Dalam Puasa Ramadhan

Derajat Taqwa Dalam Puasa Ramadhan
Rabu, 28 April 2021




"Marhaban Ya Syaru Ramadhan... Marhaban Ya Syahro Siyam"

Setiap umat Muslim di dunia pasti akan menyambut hadirnya bulan suci Ramadhan. Puasa Ramadhan adalah ibadah wajib bagi setiap umat Islam yang mukallaf, atau umat muslim yang telah baligh dan berakal.


Perintah untuk berpuasa pada bulan Ramadhan sekaligus keutamaan ibadah ini diterangkan dalam sejumlah ayat Al-Qur'an dan juga hadits.


Di antara yang menerangkan kewajiban berpuasa dan pentingnya ibadah ini ialah firman Allah SWT dalam Surah Al-Baqarah ayat 183:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa."


Ayat Al-Qur'an di atas menjelaskan bahwa puasa diwajibkan terhadap umat Islam, sebagaimana diperintahkan pada umat yang soleh lainnya sebelum masa kenabian Nabi Muhammad saw, untuk meningkatkan ketaqwaan.


Maksud dari "ibadah puasa diwajibkan agar umat Islam bertaqwa" berdasarkan penjelasan Ibnu Katsir (seorang pemikir muslim dan juga ulama), makna taqwa adalah melaksanakan apa yang diperintahkan oleh Allah SWT dan menjauhi segala laranganNYA, sehingga dengan memiliki ketaqwaan seorang muslim akan terjauh dari api neraka.


Taqwa merupakan puncak tertinggi dari kualitas keislaman setiap diri seorang muslim. Ketika seseorang meraih taqwa ia berada dalam puncak yang paling mulia.


Dengan bertaqwa senantiasa akan menjadikan setiap muslim bisa memiliki hubungan dengan Allah SWT (habluminallah) yang sebaik-baiknya, sekaligus juga dengan sesama manusia dan alam lingkungan sekitar (habluminannas) yang sama bagusnya.


Dengan demikian, orang yang bertaqwa akan selalu beribadah kepada Allah SWT, mendekat diri kepadaNYA, menjalankan apa yang semestinya dilakukan sebagai hambaNYA dalam bentuk beribadah, serta menjalankan fungsi kekhalifahan manusia di muka bumi.


Maka orang yang bertakwa tentunya juga harus menjadi orang yang sholeh, sholeh untuk keluarganya, sholeh untuk tetangganya, sholeh untuk masyarakatnya, sholeh untuk umat, bangsa dan negaranya.


Tujuan dari ketaqwaan ini memiliki hubungan erat dengan ibadah puasa. Karena dengan berpuasa, seorang muslim akan belajar untuk menahan diri. Hal ini sesuai dengan makna yang terkadung dalam pesan berpuasa, yakni al-imsak, atau menahan diri.


Dari hal apa kita menahan diri ? Yakni menahan diri dara hawa nafsu, nafsu dari makan-minum dan pemenuhan kebutuhan biologis yang dilarang ketika kita berpuasa. Selain itu, dengan berpuasa juga supaya kita bisa menahan diri dari segala godaan duniawi dan perhiasan dunia.


Ciri yang lain dari orang yang bertaqwa adalah orang yang mau berbagi menafkahkan sebagian rezekinya, serta mampu menahan amarah dan mau memaafkan kesalahan orang lain, seperti dijelaskan dalam Al-Qur'an surat Al-Imron ayat 134:

الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَـــافِينَ عَنِ النَّــاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُـحْسِنِــينَ

Artinya: “(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) pada saat sarrâ’ (senang) dan pada saat dlarrâ’ (susah), dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (QS Al-Imron: 134)


Jadi, setelah menjalankan puasa Ramadhan sebulan penuh, setiap muslim diharapkan akan selalu bertaqwa kepada Allah SWT, serta menjadi insan sholeh yang bisa memberikan manfaat untuk orang banyak.

خَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ

"Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat untuk manusia yang lainnya."


Semoga dengan menjalankan ibadah puasa, kita semua dapat memperoleh derajat taqwa di sisi Allah Swt. Aamiin yaa Robbal'aalamiin...🌹🌹🌹

Derajat Taqwa Dalam Puasa Ramadhan
4/ 5
Oleh